Tema kali ini merupakan sebuah kreasi, tatanan, dan abstraksi yang disusun dengan keakuratan ilustrasi penulis untuk memberikan upaya pembangkitan sebuah zaman yang gemilang apa yang dinamakan Era Keemasan KAMMI.
Sebuah inisiatif historis telah membuktikan alur cerita pada waktu era telah mencapai tahap perubahan secara total dengan terlengsernya sebuah peristiwa yang terjadi di indonesia, yakni jatuhnya orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto. Pada tahun 1997, era ini sudah semakin meredup dengan dibuktikan adanya serangkaian pergerakan atau perjuangan perubahan secara menyuluruh, apa yang dinamakan Pra-Reformasi. Sungguh unik dan klasik apabila negara bangsa yang dikuasai oleh kaum cendana selama 32 tahun tidak merasa puas dan merasakan geliat luka hati masyarakat yang hanya bersifat mengemis dan meminta-minta. Tatkala pada waktu itu, ada kalangan elit dan non elit yang merasa di diskriminasikan baik secara determinasi birokrasi ( birokrat power ) maupun loyalitas pembagian kue di baret hijau dan aktor poli tikus ditawarkan sebuah kebijakan yang rasanya akan membahayakan kaum kiri, kemudian muncul sebuah istilah the Disruption of New Orde.
Aktor cendekiawan dan para tokoh serta para tiang negara ( mahasiswa ) sedang berdialog tentang prediksi tahun 1998-1999, apakah yang harus kita lakukan ?. Disinilah merupakan inti perubahan ( core of reform ) menuju era reformasi. Sekarang tahun 1998, etika dan semangat melaukan sebuah goodwill tinggal menuggu waktu. Kepercayaan diri terhadap agama dan patriotisme menumbuhkan sebuah cahaya dan Nur dari Ilahi Rabbi, salah satunya yaitu di deklarasikan KAMMI pada tahun 1999 di malang. Wajihah pergerakan mahasiswa muslim ini merupakan aktor dan sekaligus agen perubahan bangsa menuju sebauh negara yang dirahmati Allah SWT ( baldatun toyyibatun warabbun ghafur ). Sejak itulah, para panji Allah ini akan membuktikan terhadap bangsa indonesia bahwa organisasi ini merupakan harapan dan kebanggan mahasiswa indonesia dan rakyat indonesia. Dari hasil analisa sejarah, KAMMI merupakan pendobrak ketidakadilan dan ketidakkonsekwensi terhadap negara ini yang dijajah baik dari kalangan pejabat teras yang KKN dan hanya mementingkan diri sendiri ( domestic actor for bad Characteristic.) maupun negara atau aktor luar negeri yang menjelma menjadi fenomena penjajahan abad 21 yang terdiri dari budaya westernisasi, bantuan asing, dan bargain position dengan serangkian perjanjian yang tidak memihak pada rakyat kecil. Oleh karena itu, sebagai organisasi jamaah dakwah yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits sudah saatnya bisa menyadarkan bangsa dan negara ini dari mimpi yang semu belaka.
Allah dan Rasul SAW sudah sepakat bahwa manusia berhak menentukan nasib sendiri tanpa Allah merubahnya ( Q.S. Ar-Ra’ad ayat 11 ). Indonesia pada dasarnya secara logika memiliki sumber daya yang melimpah, akan tetapi kemanakah indonesia yang masyarakat yang mayoritas muslim tidak mampu menerapkan ayat tsb. Inilah yang harus direkontruksi dan di improvisasi dengan mengadakan serangkian perubahan baik di tingkat mahasiswa hingga masyarakat dan tataran bangsa. Sebagai organisasi mahasiswa, KAMMI sudah saatnya menyosong Visi Era Keemasan pada zaman ini dan keberlangsungan masa depan. Peryataan ini sudah mulai ada tahap pencerahan yakni konsistensi mahasiswa muslim yang benar islam sejati dengan menagadakan aktualisasi di dunia kampus ataupun di dunia masyarakat. Di dunia kampus, visi era keemasan sedang berlanjut dengan mempersiapkan pemetaan baik sebagai uswatun hasanah dengan mencari sebuah aspek yang baik dan rapi melalui struktur kampus, yaitu di BEM, HMJ, ataupun UKM lainnya dengan memimpin sebagai motivator seperti halnya mencontoh kepemimpinan Rasul dan Khulafaur rasyidin. Kemudian, layaknya cermin politik praktis menyatakan bahwa adanya aktivitas seperti ini, KAMMI bukan merupakan pesaing dalam adu kompetisi yang tidak demokratis islami akan tetapi sebagai agent of change menuju profesionalisme mahasiswa yang bermoral akhlak dengan menjunjung tinggi nilai intelektualisme yang toleransi dengan mahasiswa dari kalangan SARA yang berbeda. Intinya adalah semangat merubah ke dalam dunia kampus yang kuno menuju kampus yang dinamis islami sehingga antara intelektualitas akademis dan moral attitude secara bersama akan menciptakan bangunan yang kuat ( the strong building ).
Visi kedua adalah penciptaan tatanan masyarakat dan pemerintahan negara ini dengan kualitas yang islami dengan mengacu pada teknologi yang sesuai dengan pola dan adat yang islami. Tentunya KAMMI menawarkan sebuah mitra yaitu apabila dunia kampus sudah kami perbaiki dan penguatan secara damai serta bersama-sama, maka khususnya masyarakat sekitar kampus akan bahagia, oleh karena itu visi kedua era keemasan ini akan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar kampus dan nantinya akan mewujudkan sebuah upaya dan dukungan dari masyarakat luas sebagai organisasi yang memasyarakat bukan berdasarkan politis akan tetapi ikhlas karena Allah ta’ala. Dalam ruang dan waktu ini, KAMMI berusaha sebagai tangan masyarakat dengan mengaspirasikan kepada pemerintahan dalam wahana iklim yang bersaudara bukannya yang anarkhis. Oleh sebab itu, Rasul SAW pernah bersabda bahwa “ Sesama muslim itu bersaudara bagaikan 1 anggota jasad apabila salah satu anggota lainnya sakit maka wajib kita bantu “. Visi Era Keemasan bisa terwujud di aspek pemerintahan dengan keberlangsungan di dunia kampus dan masyarakat sudah bersatu dan saling bekerjasama dengan metode perkembangan dan pembangunan yang mandiri dan islami. Maka, pada selanjutnya akan terbentuk suasana daerah atau negara yang kondusif sehingga arah dan tujuan KAMMI sudah mempunyai visi The Gold Era Of KAMMI bisa terwujud dalam sebuah pandangan dan kecermatan secara cerdas, profesional dan bernaung pada aturan islam bisa sepakat sama-sama dilakukan sebuah pemberdayaan menuju apa yang dicita-citakan yaitu Muslim Negarawan.
Semoga Allah dan Rasul SAW bisa memberikan sebuah hidayah terhadap wajihah ini dan Perjuangan islam menuju sebuah zaman keemasan yakni zaman keemasan islam dan menyonsong sebuah peradaban islam dimana semua penduduk dunia akan merasakan nikmatnya islam datang bagaikan sebuah cahaya menerangi kegelapan. Dan akhirnya penulis memaparkan pena dan pemikiran yang Insya Allah menjadi sebuah implementasi dan perenungan terhadap Organisasi yang besar ini yang diridhai Allah SWT. Kalimat Bijak berkata Sesungguhnya Ideologi itu akan tetap berkelanjutan tanpa mati dan merasa haus jika Sang Pengikut berada di jalan lurus laksana air mengalir memberikan kelimpahan dan berkah kepada si Pewaris, oleh karena itu Islam datang sebagai Rahmatan lil alamin.
(SUBHAN)